***
ANALISIS
PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR DAN MUATAN BUDAYA DALAM BUKU CERITA ANAK BILINGUAL
“THE VERY NOISY NIGHT”
A.
Tindak
Tutur Assertive
Tindak
tutur assertive terkait pada kebenaran proposisi yang diungkapkan misalnya
menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, melaporkan.
No
|
Penutur
|
BSa
|
BSu
|
Jenis Tindak Tutur
BSa
|
Jenis Tindak Tutur
BSu
|
1.
|
Little mouse
|
Big Mouse! Big Mouse!
|
Tikus Besar ! Tikus
Besar !
|
Assertive
|
Assertive
|
|
Penerjemahan dalam
tindak tutur ini sudah bisa menyampaikan makna ke bahasa sasaran. Jenis
tindak tutur yang digunakan adalah assertive naming. Dalam hal ini “Tikus
Kecil” memanggil “Tikus Besar”. Tidak ada masalah pragmatik dalam
penerjemahannya.
|
||||
2.
|
Little mouse
|
I can hear something
rushing round the house, huffing and puffing.
|
Aku mendengar suara
berisik seperti dengusan dan embusan di sekeliling rumah.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
Terdapat penambahan
kata ‘seperti’ dalam penerjemahan tindak tutur ini. Meskipun terdapat
penambahan kata, penerjemahan tindak tutur tersebut tidak merubah makna BSa.
Tidak ada masalah pragmatik dalam penerjemahan tersebut. Penerjemahan sudah
berterima ke dalam BSa. Tindak tutur dalam BSu dan BSa adalah assertive
informing.
|
||||
3.
|
Big mouse
|
It’s only the wind.
|
Ah, hanya suara
angin.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
BSu dan BSa sama –
sama memiliki tindak tutur assertive informing. Dalam penerjemahan ini,
penerjemah menambahkan kata ‘ah’ agar berterima dengan BSa. Penutur dalam hal
ini, ingin menyampaikan pendapat bahwa suara berisik itu hanya suara angin.
|
||||
4.
|
Little Mouse
|
I can hear someone
tapping. Perhaps there’s a burglar on the roof.
|
Aku mendengar suara
kaki melangkah. Mungkin ada pencuri di atas atap.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
BSu dan Bsa dalam
data ini sama – sama memiliki tindak tutur assertive telling. Little Mouse
ingin memberitahu kepada Big Mouse bahwa dia mendengar sesuatu di malam itu.
Dalam penerjemahan ini tidak ada masalah atau kegagalan pragmatik.
Penerjemahan bisa diterima dengan baik dalam BSa.
|
||||
5.
|
Little Mouse
|
Big Mouse! Big Mouse!
I think there’s a ghost in the house, and it’s looking for me. It keeps
calling, who-who, who-who?
|
Tikus Besar! Tikus
Besar! Ada hantu di rumah ini dan hantu itu mengejarku sambil memanggil,
huuuhuuu? Huuuhuuuu?
|
Assertive
|
Assertive
|
|
Penerjemahan dalam
data ini sudah berterima dalam BSa. BSu dan BSa memiliki tindak tutur
Assertive telling. Little Mouse ingin memberitahu kepada Big Mouse bahwa dia
ketakutan pada malam itu. Dalam penerjemahan ini, tidak ada masalah
pragmatik.
|
||||
6.
|
Big Mouse
|
It’s only an owl.
It’s awake, like you.
|
Itu hanya burung
hantu! Burung itu terjaga seperti kamu.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
BSu dan BSa memiliki
tindak tutur assertive telling. Big mouse memberitahu Little mouse yang
ketakutan dengan suara burung hantu.
|
||||
7.
|
Little Mouse
|
I can hear a drip.
It’s drip-dripping. I think it’s raining inside.
|
Aku mendengar suara
tetesan. Terus menerus. Aku rasa ada hujan di dalam rumah.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
Masalah pragmatik
tidak ditemukan dalam penerjemahan ini. Tindak tutur assertive telling juga
diterjemahkan menjadi tindak tutur Assertive telling. Kata ‘it’s
drip-dripping’ diterjemahkan menjadi ‘terus-menerus’. Penerjemahan ini
berterima dalam BSa.
|
||||
8.
|
Little Mouse
|
Big Mouse! Big Mouse!
You’re snoring.
|
Tikus Besar! Tikus
Besar! Kamu mendengkur.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
Penerjemahan dari Bsu
ke BSa dalam data ini sudah berterima. Tidak ada masalah pragmatik dalam
penerjemahannya. Tindak tutur assertive telling juga diterjemahkan menjadi
assertive telling.
|
||||
9.
|
Little Mouse
|
Big Mouse! Big Mouse!
I’m lonely.
|
Tikus Besar! Tikus
Besar! Aku kesepian.
|
Assertive
|
Assertive
|
|
BSu dan BSa sama –
sama memiliki tindak tutur assertive telling. Little Mouse memberitahukan
kepada Big Mouse bahwa dia meresa kesepian. Masalah pragmatik tidak ditemukan
dalam penerjemahan ini.
|
Dalam
penerjemahan tindak tutur assertive ini, tidak ditemukan problem pragmatik.
Dalam penerjemahan tindak tutur diatas sudah terdapat kesepadan makna dari BSu
ke BSa. Penerjemahan ini bisa dijadikan contoh untuk para penerjemah, bahwa
dalam menerjemahkan tindak tutur, mereka harus memperhatikan tindak tutur jenis
apa yang diucapkan. Para penerjemah harus menerjemahkan tindak tutur setara
dengan BSu. Jika Bsu mempunyai tindak tutur assertive telling misalnya, BSa
juga harus memiliki tindak tutur assertive telling agar penerjemahannya
berterima.
B.
Tindak
Tutur Directive
Tindak
tutur directive bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang
dilakukan oleh penutur, misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut,
memberi nasehat.
No
|
Penutur
|
BSa
|
BSu
|
Jenis Tindak Tutur
BSa
|
Jenis Tindak Tutur
BSu
|
1.
|
Little Mouse
|
Can I come into your
bed?
|
Bolehkah aku naik ke
tempat tidurmu?
|
Directive
|
Directive
|
|
BSa memiliki makna
bahwa Little Mouse memohon ke pada Big Mouse agar dia bisa naik ke tempat
tidurnya. Tindak tutur ini termasuk dalam directive begging. Dalam BSa,
tindak tutur tersebut mempunyai maksud yang sama yaitu memohon. Dalam
penerjemahan ini tidak ditemukan kegagalan atau masalah pragmatik.
|
||||
2.
|
Big Mouse
|
No. There isn’t room.
|
Tidak boleh. Sudah
tidak muat.
|
Directive
|
Directive
|
|
Tindak tutur dalam
BSu memiliki makna melarang. Tindak tutur ini termasuk dalam directive
prohibiting. Penerjemahan dalam BSa juga menggunakan directive prohibiting.
Oleh karena itu, penerjemahan dalam Tindak Tutur ini sepadan. Tidak ditemukan
masalah pragmatik dalam penerjemahannya. Kata ‘there isn’t room’ dalam BSu diterjemahkan
menjadi ‘Sudah tidak muat’. Penerjemahan ‘sudah tidak muat’ dalam konteks ini
lebih berterima dalam BSa daripada diterjemahkan menjadi ‘tidak ada ruangan’.
|
||||
3.
|
Big Mouse
|
Look, it’s only a
branch tapping on the window. Go back to sleep.
|
Lihat! Itu hanya
suara ranting yang mengetuk – ngetuk kaca jendela. Sudah, tidur lagi.
|
Directive
|
Directive
|
|
Pada data ini, tindak
tutur yang dituturkan oleh Big Mouse adalah directive commanding. Dalam BSu
dan BSa keduanya sama – sama memiliki tindak tutur directive commanding.
Penerjemahan dalam data ini sepadan dan berterima dalam BSa. Tidak ada
masalah pragmatic yang ditemukan dalam penerjemahan ini.
|
||||
4.
|
Big mouse
|
No, you wriggle.
|
Tidak boleh, kamu
bergeliang – geliut.
|
Directive
|
Directive
|
|
Tindak tutur dalam
BSu dan BSa adalah directive prohibiting. Big Mouse melarang Little Mouse
untuk naik ke tempat tidurnya. Penerjemahan tindak tutur ini sepadan dan
tidak ditemukan masalah pragmatik dalam penerjemahan tindak tutur diatas.
|
||||
5.
|
Big mouse
|
Be quiet, wind. Be
quiet, branch. Be quiet, owl.
|
Diam, angin. Diam,
ranting. Diam, burung hantu.
|
Directive
|
Directive
|
|
Dalam data ini,
tindak tutur BSu dan BSa sama – sama menggunakan tindak tutur directive
requesting. Big Mouse meminta angin, ranting, dan burung hantu diam agar
Little Mouse tidak terganggu. Dalam penerjemahan ini, tidak ditemukan masalah
pragmatik karena penerjemahannya sudah sepadan.
|
||||
6.
|
Big Mouse
|
No, you’re nice and
snug in your own bed.
|
Tidak, kamu tikus
baik dan tidurlah dengan nyaman di tempat tidurmu sendiri.
ALTERNATIF
PENERJEMAHAN
Tidak, kamu tikus
yang baik. Tidurlah dengan nyaman di tempat tidurmu sendiri.
|
Directive
|
Directive
|
|
Penerjemahan diatas
sama – sama menggunakan tindak tutur directive. Big Mouse melarang Little
Mouse untuk naik ke tempat tidurnya dan menyuruh Little Mouse untuk tidur
dengan nyaman ditempat tidurnya. Terdapat sedikit masalah dalam penerjemahan
tindak tutur di atas. Masalah tersbut muncul karena makna dalam BSa tidak
bisa dipahami oleh pembaca. Mengenai permasalahan tersebut, penulis telah
memberikan alternatif penerjemahannya.
|
||||
7.
|
Big Mouse
|
Better come into my
bed.
|
Lebih baik kamu naik
ke tempat tidurku.
|
Directive
|
Directive
|
|
Tindak tutur diatas
menggunakan tindak tutur Directive ordering. Big Mouse akhirnya menyuruh
Little Mouse untuk naik ke tempat tidurnya. Tidak ditemukan masalah pragmatik
dalam penerjemahan ini. Penerjemahan sudah sepadan dan berterima dalam BSa.
|
Penerjemahan
tindak tutur directive dalam buku cerita anak bilingual “The Very Noisy Night”
sudah sepadan dalam BSa. Tidak banyak ditemukan problem pragmatik di dalamnya.
Terjemahan Sound Effect
pada buku cerita anak bilingual “the Very Noisy Night”
No
|
BSu
|
BSa
|
1. 1
|
Tap tap tap tap
|
Tak tok tak tok (Suara
ranting jatuh)
|
2. 2
|
Whooosh
|
Wussshhhhhh (Suara
angin)
|
3. 3
|
Hoo-hoo
|
Huu-huu (Suara burung
hantu)
|
4. 4
|
Drip Drip Drip Drip
|
Tes Tes Tes Tes
(Suara air menetes)
|
5.
|
Whee whee
|
Wiii wiii (Suara
dengkur)
|
Sound
Effect atau onomatopoeia juga ditemukan dalam buku cerita anak bilingual ini.
Untuk menemukan padanan onomatopoeia ini sering menjadi permasalahan bagi
penerjemah. Padanan ini jarang ditemui di kamus. Oleh karena itu untuk
menemukana padanan sound effect ini, penerjemah memerlukan banyak referensi.
Hasil dari penerjemahan sound effect ini harus bisa menggambarkan kesan yang
sama terhadap BSu.
Penerjemahan
sound effect diatas sudah berterima dalam BSa. Kegagalan pragmatik tidak
ditemukan. Untuk menggambarkan suara ranting jatuh, BSu menggunakan sound effect
‘Tap, Tap, Tap’ dan dipdankan dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Tak Tok Tak Tok’.
Sound effect ini berterima karena suara ranting jatuh di atap berbunyi seperti
itu di Indonesia. Demikian pula dengan suara angin, suara burung hantu, suara
dengkur, dan tetesan air,padanan sound effect sudah berterima dalam BSa. Dalam
mencari padanan sound effect ini, penerjemah harus mengetahui budaya dari BSu
dan juga BSa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar