Kamis, 10 Desember 2015

Dibuang sayang: Final Exam Pragmatic and Translation in Linguistics of Translation Pascasarjana UNS.
*** 
ANALISIS PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR DAN MUATAN BUDAYA DALAM BUKU CERITA ANAK BILINGUAL “THE VERY NOISY NIGHT”

A.    Tindak Tutur Assertive
Tindak tutur assertive terkait pada kebenaran proposisi yang diungkapkan misalnya menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, melaporkan.
No
Penutur
BSa
BSu
Jenis Tindak Tutur BSa
Jenis Tindak Tutur BSu
1.       
Little mouse
Big Mouse! Big Mouse!
Tikus Besar ! Tikus Besar !
Assertive
Assertive


Penerjemahan dalam tindak tutur ini sudah bisa menyampaikan makna ke bahasa sasaran. Jenis tindak tutur yang digunakan adalah assertive naming. Dalam hal ini “Tikus Kecil” memanggil “Tikus Besar”. Tidak ada masalah pragmatik dalam penerjemahannya. 
2.       
Little mouse
I can hear something rushing round the house, huffing and puffing.
Aku mendengar suara berisik seperti dengusan dan embusan di sekeliling rumah.
Assertive
Assertive

Terdapat penambahan kata ‘seperti’ dalam penerjemahan tindak tutur ini. Meskipun terdapat penambahan kata, penerjemahan tindak tutur tersebut tidak merubah makna BSa. Tidak ada masalah pragmatik dalam penerjemahan tersebut. Penerjemahan sudah berterima ke dalam BSa. Tindak tutur dalam BSu dan BSa adalah assertive informing.
3.       
Big mouse
It’s only the wind.
Ah, hanya suara angin.
Assertive
Assertive

BSu dan BSa sama – sama memiliki tindak tutur assertive informing. Dalam penerjemahan ini, penerjemah menambahkan kata ‘ah’ agar berterima dengan BSa. Penutur dalam hal ini, ingin menyampaikan pendapat bahwa suara berisik itu hanya suara angin.
4.       
Little Mouse
I can hear someone tapping. Perhaps there’s a burglar on the roof.
Aku mendengar suara kaki melangkah. Mungkin ada pencuri di atas atap.
Assertive
Assertive

BSu dan Bsa dalam data ini sama – sama memiliki tindak tutur assertive telling. Little Mouse ingin memberitahu kepada Big Mouse bahwa dia mendengar sesuatu di malam itu. Dalam penerjemahan ini tidak ada masalah atau kegagalan pragmatik. Penerjemahan bisa diterima dengan baik dalam BSa. 
5.       
Little Mouse
Big Mouse! Big Mouse! I think there’s a ghost in the house, and it’s looking for me. It keeps calling, who-who, who-who?
Tikus Besar! Tikus Besar! Ada hantu di rumah ini dan hantu itu mengejarku sambil memanggil, huuuhuuu? Huuuhuuuu? 
Assertive
Assertive

Penerjemahan dalam data ini sudah berterima dalam BSa. BSu dan BSa memiliki tindak tutur Assertive telling. Little Mouse ingin memberitahu kepada Big Mouse bahwa dia ketakutan pada malam itu. Dalam penerjemahan ini, tidak ada masalah pragmatik.
6.       
Big Mouse
It’s only an owl. It’s awake, like you.
Itu hanya burung hantu! Burung itu terjaga seperti kamu.
Assertive
Assertive

BSu dan BSa memiliki tindak tutur assertive telling. Big mouse memberitahu Little mouse yang ketakutan dengan suara burung hantu.
7.       
Little Mouse
I can hear a drip. It’s drip-dripping. I think it’s raining inside.
Aku mendengar suara tetesan. Terus menerus. Aku rasa ada hujan di dalam rumah.
Assertive
Assertive

Masalah pragmatik tidak ditemukan dalam penerjemahan ini. Tindak tutur assertive telling juga diterjemahkan menjadi tindak tutur Assertive telling. Kata ‘it’s drip-dripping’ diterjemahkan menjadi ‘terus-menerus’. Penerjemahan ini berterima dalam BSa.
8.       
Little Mouse
Big Mouse! Big Mouse! You’re snoring.
Tikus Besar! Tikus Besar! Kamu mendengkur. 
Assertive
Assertive

Penerjemahan dari Bsu ke BSa dalam data ini sudah berterima. Tidak ada masalah pragmatik dalam penerjemahannya. Tindak tutur assertive telling juga diterjemahkan menjadi assertive telling.
9.       
Little Mouse
Big Mouse! Big Mouse! I’m lonely.
Tikus Besar! Tikus Besar! Aku kesepian.
Assertive
Assertive

BSu dan BSa sama – sama memiliki tindak tutur assertive telling. Little Mouse memberitahukan kepada Big Mouse bahwa dia meresa kesepian. Masalah pragmatik tidak ditemukan dalam penerjemahan ini.

Dalam penerjemahan tindak tutur assertive ini, tidak ditemukan problem pragmatik. Dalam penerjemahan tindak tutur diatas sudah terdapat kesepadan makna dari BSu ke BSa. Penerjemahan ini bisa dijadikan contoh untuk para penerjemah, bahwa dalam menerjemahkan tindak tutur, mereka harus memperhatikan tindak tutur jenis apa yang diucapkan. Para penerjemah harus menerjemahkan tindak tutur setara dengan BSu. Jika Bsu mempunyai tindak tutur assertive telling misalnya, BSa juga harus memiliki tindak tutur assertive telling agar penerjemahannya berterima.
B.     Tindak Tutur Directive
Tindak tutur directive bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur, misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasehat.
No
Penutur
BSa
BSu
Jenis Tindak Tutur BSa
Jenis Tindak Tutur BSu
1.       
Little Mouse
Can I come into your bed?
Bolehkah aku naik ke tempat tidurmu?
Directive
Directive

BSa memiliki makna bahwa Little Mouse memohon ke pada Big Mouse agar dia bisa naik ke tempat tidurnya. Tindak tutur ini termasuk dalam directive begging. Dalam BSa, tindak tutur tersebut mempunyai maksud yang sama yaitu memohon. Dalam penerjemahan ini tidak ditemukan kegagalan atau masalah pragmatik.
2.       
Big Mouse
No. There isn’t room.
Tidak boleh. Sudah tidak muat.
Directive  
Directive

Tindak tutur dalam BSu memiliki makna melarang. Tindak tutur ini termasuk dalam directive prohibiting. Penerjemahan dalam BSa juga menggunakan directive prohibiting. Oleh karena itu, penerjemahan dalam Tindak Tutur ini sepadan. Tidak ditemukan masalah pragmatik dalam penerjemahannya. Kata ‘there isn’t room’ dalam BSu diterjemahkan menjadi ‘Sudah tidak muat’. Penerjemahan ‘sudah tidak muat’ dalam konteks ini lebih berterima dalam BSa daripada diterjemahkan menjadi ‘tidak ada ruangan’.
3.       
Big Mouse
Look, it’s only a branch tapping on the window. Go back to sleep.
Lihat! Itu hanya suara ranting yang mengetuk – ngetuk kaca jendela. Sudah, tidur lagi.
Directive
Directive

Pada data ini, tindak tutur yang dituturkan oleh Big Mouse adalah directive commanding. Dalam BSu dan BSa keduanya sama – sama memiliki tindak tutur directive commanding. Penerjemahan dalam data ini sepadan dan berterima dalam BSa. Tidak ada masalah pragmatic yang ditemukan dalam penerjemahan ini.
4.       
Big mouse
No, you wriggle.
Tidak boleh, kamu bergeliang – geliut.
Directive
Directive

Tindak tutur dalam BSu dan BSa adalah directive prohibiting. Big Mouse melarang Little Mouse untuk naik ke tempat tidurnya. Penerjemahan tindak tutur ini sepadan dan tidak ditemukan masalah pragmatik dalam penerjemahan tindak tutur diatas.
5.       
Big mouse
Be quiet, wind. Be quiet, branch. Be quiet, owl.
Diam, angin. Diam, ranting. Diam, burung hantu.
Directive
Directive

Dalam data ini, tindak tutur BSu dan BSa sama – sama menggunakan tindak tutur directive requesting. Big Mouse meminta angin, ranting, dan burung hantu diam agar Little Mouse tidak terganggu. Dalam penerjemahan ini, tidak ditemukan masalah pragmatik karena penerjemahannya sudah sepadan.
6.       
Big Mouse
No, you’re nice and snug in your own bed.
Tidak, kamu tikus baik dan tidurlah dengan nyaman di tempat tidurmu sendiri.
ALTERNATIF PENERJEMAHAN
Tidak, kamu tikus yang baik. Tidurlah dengan nyaman di tempat tidurmu sendiri.  
Directive
Directive

Penerjemahan diatas sama – sama menggunakan tindak tutur directive. Big Mouse melarang Little Mouse untuk naik ke tempat tidurnya dan menyuruh Little Mouse untuk tidur dengan nyaman ditempat tidurnya. Terdapat sedikit masalah dalam penerjemahan tindak tutur di atas. Masalah tersbut muncul karena makna dalam BSa tidak bisa dipahami oleh pembaca. Mengenai permasalahan tersebut, penulis telah memberikan alternatif penerjemahannya.
7.       
Big Mouse
Better come into my bed.
Lebih baik kamu naik ke tempat tidurku.
Directive
Directive

Tindak tutur diatas menggunakan tindak tutur Directive ordering. Big Mouse akhirnya menyuruh Little Mouse untuk naik ke tempat tidurnya. Tidak ditemukan masalah pragmatik dalam penerjemahan ini. Penerjemahan sudah sepadan dan berterima dalam BSa.

Penerjemahan tindak tutur directive dalam buku cerita anak bilingual “The Very Noisy Night” sudah sepadan dalam BSa. Tidak banyak ditemukan problem pragmatik di dalamnya.  
Terjemahan Sound Effect pada buku cerita anak bilingual “the Very Noisy Night”
No
BSu
BSa
1.       1
Tap tap tap tap
Tak tok tak tok (Suara ranting jatuh)
2.       2
Whooosh
Wussshhhhhh (Suara angin)
3.       3
Hoo-hoo
Huu-huu (Suara burung hantu)
4.       4
Drip Drip Drip Drip
Tes Tes Tes Tes (Suara air menetes)
5.       
Whee whee
Wiii wiii (Suara dengkur)

Sound Effect atau onomatopoeia juga ditemukan dalam buku cerita anak bilingual ini. Untuk menemukan padanan onomatopoeia ini sering menjadi permasalahan bagi penerjemah. Padanan ini jarang ditemui di kamus. Oleh karena itu untuk menemukana padanan sound effect ini, penerjemah memerlukan banyak referensi. Hasil dari penerjemahan sound effect ini harus bisa menggambarkan kesan yang sama terhadap BSu.
Penerjemahan sound effect diatas sudah berterima dalam BSa. Kegagalan pragmatik tidak ditemukan. Untuk menggambarkan suara ranting jatuh, BSu menggunakan sound effect ‘Tap, Tap, Tap’ dan dipdankan dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Tak Tok Tak Tok’. Sound effect ini berterima karena suara ranting jatuh di atap berbunyi seperti itu di Indonesia. Demikian pula dengan suara angin, suara burung hantu, suara dengkur, dan tetesan air,padanan sound effect sudah berterima dalam BSa. Dalam mencari padanan sound effect ini, penerjemah harus mengetahui budaya dari BSu dan juga BSa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar